Kamis, 03 November 2011

hanya sebuah nama . . (part 1)

"Gelap itu tidak ada, yang ada hanya kurang cahaya. . ."

Lani menutup menutup matanya. membisikkan kata-kata syarat makna itu keseluruh syaraf motoriknya, hingga menelusup ke rongga-rongga otak. kata-kata itu tak pernah pergi sekejap pun dari alam sadarnya. kata-kata itu teringang, terus, terus dan terus. Walau terkadang semu, melayang-layang hilang dan lenyap kabur bersama angin-angina.

"Huft"

Lani menghempaskan tubuh kurusnya ke kasur, menghela nafas. sesekali menoleh ke jendela kamarnya yang bertirai tipis. menatap langit-langit yang indah dengan aksen bintang-bintang cantik. "Hmm gelap memang nggak ada ya, yang ada hanya kurang cahaya" dia lalu merebahkan dirinya, tenggelam dalam selimut bercorak bunga-bunga. pikirannya terus melayang, memikirkan sebuah nama, nama yang selalu dia sakiti namun selalu datang, muncul ketika dia sendu. "Betapa bodohnya aku?" dia bertanya sedirian, dimalam yang gulita, dibalik selimut tebal bercorak bunga tulip kuning. "Sudah salah jalan!" ucapnya lagi, kini dia menampakkan wajahnya yang gelisah dari balik selimutnya, matanya menerawang penuh gelisah. nampaknya dia memang telah salah jalan. "aduh harus bagaimana lagi? sedangkan posisiku berhubungan dengan orang lain? apa harus terus palsu-palsuan begini?" tanyanya lagi, bintang hanya mampu berkedip-kedip menatapnya. karena bintang tak bisa berbahasa seperti manusia. bintang tahu apa yang dia rasa. angin semakin dingin, jam menunjukkan pukul 1 dini hari. mata sipit Lani tak dapat tertutup. dia memutuskan menulis cerita, memainkan jari-jemarinya diatas keyboard laptop tercintanya.

"Triiit, triit"

poselnya berdering, "AHH hanya alaram"
dia kembali menatap layar laptopnya....
menulis
menulis
menulis


"Harusnya aku memilih adam, bukan dia, harusnya aku memilih dia, tapi kenapa yang kupilih hari? apakah sebuah kepalsuan akan terus berlanjut? dan membuat batin ini beku? jujur aku tidak ingin adam mencintai wanita penuh kurang sepertiku. aku sadar itu."


. . . . next episode

2 komentar: