tangisku kadang pun memecah
saat semua mencoba tertawa disaat aku berdiri dipucu duri
tersaruk oleh kejamnya dunia
membisu saat mereka mencerca dibalik rongga-rongga kapur tubuh kita.
ah sudahlah!
tiada yang mudah
hidup itu istimewa
dan istimewa itu butuh suatu peluh, sekalipun peluh tinja manusia
yang mengolok-olok dibelakang muka kita
ludahi saja !
jangan!
mengapa!
biar saja
jangan menjadi anjing gara-gara mereka
kita manusia punya kelamin
tak anjing seperti mereka yang berkila dengan liur
ahhh bedebah
pertikaian itu
sampah
aku nelangsa
mengapa harus adanya manusia?
manusia yang hidup sia
yang berceloteh mencerita buruknya mereka
tanah munafik mereka buka
aib dilupa
malulah pada topeng paras ayu!
saat semua mencoba tertawa disaat aku berdiri dipucu duri
tersaruk oleh kejamnya dunia
membisu saat mereka mencerca dibalik rongga-rongga kapur tubuh kita.
ah sudahlah!
tiada yang mudah
hidup itu istimewa
dan istimewa itu butuh suatu peluh, sekalipun peluh tinja manusia
yang mengolok-olok dibelakang muka kita
ludahi saja !
jangan!
mengapa!
biar saja
jangan menjadi anjing gara-gara mereka
kita manusia punya kelamin
tak anjing seperti mereka yang berkila dengan liur
ahhh bedebah
pertikaian itu
sampah
aku nelangsa
mengapa harus adanya manusia?
manusia yang hidup sia
yang berceloteh mencerita buruknya mereka
tanah munafik mereka buka
aib dilupa
malulah pada topeng paras ayu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar