Kamis, 22 September 2011

Cerpen

Sebenarnya cinta..

part 1

"Luva kenapa sih loe? kok kusem amat?" Dewi mengagetkan lamunan Luva yang penuh tanda tanya dan kegusaran. "Eh loe dateng kayak jelangkung aja, gue? kusem? enggak ah biasa aja" jawab Luva dengan nada cuek dan pastinya tak ketinggalan Juteknya minta ampun. "Idih enak aja kayak jelangkung, nih gue bawain minum. iya loe lagi ada masalah? cerita dong" pinta Dewi sambil memunculkan tampang cupunya. "Hmm makasih. ihhh dibilang gue lagi nggak kenapa-kenapa kok, maksa banget deh" Luva berjalan meninggalkan sahabatnya yang terbengong-bengong. tiba-tiba "Bruuuuk, aduh! eh kalo jalan pake mata dong mas!" gerutu Luva tidak jauh dari tempat dimana Dewi termanggu-manggu melihat Luva. "Sorry sorry Luva ya?" tanya cowok bermuka cool itu penuh kelembutan sembari membantu Luva mengambil bukku-buku Luva yang berserakan. "Iya kenapa?" tanya Luva tetap jutek "Haris, mahasiswa baru ya?" muka Luva langsung memerah saga (mungkin malu karena sudah bergaya sengak) "Eh iya ka, maaf ya" jawab Luva sedikit lebih lembut, "Nggak masalah, gue yanng harusnya minta maaf, hmm ikut ospek kan? fotonya banyak loh mau nggak?" Luva hanya merunduk berpura-pura membersihkan buku-bukunya dari debu. "Hmm oh ya? hmm masuk duluan ya ka sorry ada jam"

...
di Kantin
"Eh loe tabrakan ama senior cool itu ya?" tanya Dewi dan Nabil serentak saat Luva datang dan duduk di samping mereka. Luva pura-pura bertampang bego dan celingukan memilih menu makan yang akan mengisi perutnya siang ini. "Ih Luva kita tanya nih kok dikacangin sih, dasar" sembari melemparkan kacang goreng kearah Luva "Aduy duy duy rambut gue kotor dong nabil" jawab Luva kembali ke nada judes dan super duper juteknya. "Habis loe ditanya kayak ayam lagi kelaperan" jelas Nabil "Habis kalian kayak paparazi tahu aja gue abis kena apes, hmmm gue bakal cerita tapi please gue makan dulu ya ok ok?" pinta Luva kepada dua sahabat setianya "Hmm oke" jawab nabil dan Dewi serentak memang duo kompak nih bocah batin Luva dalam hati

selesai makan
dua mata melotot kearah Luva seperti memaksa Luva untuk cepat bercerita. *aduh kalian nih nggak kasihan apa nasi aja belom turun ke perut mana masih seret lagi, balas tatapan mata Luva kearah mereka ya kurang lebih begitulah artinya hihi. "Oke gue udah kelar, iya gue tadi tabrakan" cerita Luva mulai mengalir dan akhirnya dua sahabatnya itu memberi komentar "Tahu nggak sih loe?? tau nggak sih? nggak sih?" Dewi dengn logat alaynya cepat-cepat ingin memberi tahu hal penting kepada Luva sahabatnya yang imut, mungil, dan berparas ayu tapi lama jomblo itu tentang seseorang yang menabraknya dilorong kampus. "Ihhh jangan alay deh cerita dong" sambil merapihkan rambut gelombangnya "Eh iya Luv kamu sabtu jadi modelling?"tanya nabil "Nabil gue belom selesai urusan ama Luva arrrrrhhhhh bete bete bete aaaah" *Pletuk sebuah pukulan kecil mendarat dikening Dewi "Lebay kamu Dew, ya udah terusin"

...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar